Sebelum anda memutuskan untuk membeli airsoft gun, coba tanyakan kepada
diri sendiri terlebih dahulu, untuk apa anda membeli airsoft gun? Jika jawaban
anda adalah untuk alat pertahanan diri, untuk kebaikan bersama lebih baik anda
buang jauh-jauh keinginan anda untuk membeli Airsoft gun. Jika untuk pertahanan
diri, lebih baik anda kursus bela diri. Airsoft gun bukan alat pertahanan diri,
bukan alat untuk menyakiti orang lain, bukan juga alat untuk memasak. :D
Berikut ini 5 tips saat anda memutuskan akan membeli airsoft gun:
1.
Tentukan budget anda.
Budget, tentu menjadi titik awal
anda saat akan menentukan barang apa yang akan dibeli. Jika low budget anda
dapat memilih Airsoft gun (ASG) buatan China, jika budget anda lebih besar anda
dapat memilih produksi Hongkong atau Jepang. ASG produksi China dapat dibilang
sangat laris manis di Indonesia, karena harganya cukup terjangkau mulai dari 3
juta jika rusak pun spare part-nya tersedia cukup banyak (untuk model tertentu
misalnya M4), sementara untuk produksi Hongkong dan Jepang anda mesti siap-siap
merogoh kocek lebih dalam, mulai dari 4.5 juta.
Sayangnya harga di Indonesia
jauh lebih mahal karena terkena biaya-biaya lain-lain, untuk ASG harga USD300,
dengan nilai tukar Rp.13.500, sampai di Indonesia bisa mencapai harga
Rp.6.500.000 - Rp.8.000.000, banyak biaya lain-lain termasuk profit margin
seller yang katanya sebenarnya tipis.
2. Tipe
apakah yang akan dibeli.
Jika anda belum tahu ada tipe
apa saja silakan baca artikel tentang jenis airsoft gun. Untuk ASG spring
paling murah, harganya ratusan ribu (tapi ya itu, nembak ke kiri BB bisa belok
ke kanan), tapi untuk spring Sniper/ shotgun yang lebih bagus harganya sekitar
4jutaan. Kebanyakan airsofter menggunakan tipe AEG karena selain bisa burst BB seakan-akan menyiram tanaman,
tipe AEG juga simple karena hanya memakai baterai sebagai sumber tenaganya. AEG
yang standar berada di kisaran 5 juta hampir mirip dengan yang tipe GBBR
harganya mulai dari 5 juta juga, kekurangannya untuk tipe ini agak boros gas
jika anda bermain dengan para pemakai AEG (kecuali anda ga nembak-nembak :D).
3. Tentukan
Role yang diinginkan dalam permainan.
Karakter/ role anda dalam permainan menyesuaikan dengan jenis ASG yang cocok
dengan anda. Jika anda doyan grasak-grusuk dalam permainan jarak dekat/ CQB maka
pilihlah tipe AEG/ GBB dengan model assault rifle/ SMG/ carbine/ shotgun. Jika
anda tipe kalem ingin jadi marksman doyan dengan precision shooting jarak jauh maka pilihlah model sniper dengan
tipe spring/ gas/ AEG. Jika anda mau coba semua role coba beli AEG model carbine/ assault riffle/ SMG namun dengan
modifikasi barrel dipanjangkan/ dipendekan atau dengan silencer quick detach yang dapat dibuat jadi power enhancer, jarak dekat oke jarak
jauh oke. Jika anda berniat untuk ikut AA-IPSC dengan GBB handgun kebanyakan
senior-senior menyarankan tipe Hi-Capa dari TM sebagai starting weapon, harga mulai dari Rp.3.000.000 tanpa modifikasi dan
tambahan magazine.
4. Cost Efficiency.
Ini kaitannya dengan barang
habis pakai yaitu BB dan Gas (untuk GBB/ GBBR). Berikut ini penjelasannya:
a.
Untuk tipe AEG, memakai baterai, dimana tidak
terlalu banyak memakan daya (listrik) dapat disebut no cost at all (apalagi jika nge-charge di rumah, yang bayar
listrik kan emaknya :D). Jenis ini akan boros BB, tekan trigger dan burst….sroooooootttt….
Keluar semua 300pcs BB.
b.
Untuk tipe GBBR dengan model assault riffle/
SMG, memakai gas, akan sangat boros di gas. Green gas 1000ml bisa habis dalam
2-3 kali skirmish/ sukir jika anda bermain dengan para pengguna AEG (anda lebih
aktif menembak ketimbang saat bermain dengan sesame GBB). Namun akan lebih
hemat BB, kapasitas paling banyak 1 long-mag biasa hanya 49BB (untuk kriss
vector).
c.
Untuk model Sniper baik yang menggunakan gas,
spring, ataupun baterai, semuanya hemat BB hemat Gas atau baterai.
d.
Untuk tipe spring apapun modelnya, hemat BB dan
tidak memakai gas tidak juga memakai baterai, tetapi mungkin akan boros di nasi
:D , karena memakai tenaga untuk
mengokangnya.
5. Biaya
perawatan dan durability.
Untuk biaya perawatan ASG
sebenarnya cukup murah, tergantung dari pemakaian dan perlakuan anda terhadap
unit ASG. Untuk perawatan cukup menyediakan silikon (harga sekitar Rp.30.000/
100ml), lap anti-gores dan tidak berbulu (harga variatif), cleaning rod dan beberapa
tools untuk membongkar dan membersihkan ASG. Sementara untuk durability/ daya
tahan sangat bervariasi tergantung merk, pemakaian, perawatan dan modifikasi.
Dilihat dari merk-nya, tentu
daya tahannya lebih baik merk dari Jepang/ Hongkong/ Taiwan ketimbang merk dari
China. Namun, pemakaian dan perawatan juga menjadi penentu yang sangat
berpengaruh. Jika anda beli ASG produksi China dan Jepang langsung dua-duanya,
tapi yang China disimpan di lemari dan dirawat apik, sementara yang satu lagi
anda pake terus dan dibiarkan kotor, tidak diberi pelumas, serta tidak pernah
dibersihkan, tentu lebih akan cepat rusak yang dipakai. Salah modifikasi juga
bisa jadi malah memperpendek umur ASG anda, pilihlah tuner yang berpengalaman
dan terpercaya.
6. Daya
lontar BB/ FPS (Feet per Second)
FPS merupakan satuan yang
menunjuan daya lontar BB yang dimuntahkan oleh ASG, feet per second/ kaki per detik. Semakin tinggi fps maka akan
semakin jauh BB yang dilontarkan dan impact
yang lebih besar. Kebanyakan orang yang berniat membeli ASG selalu menginginkan
fps yang tinggi, semakin kencang semakin senang. Keinginan ini tidak salah
sebenarnya, tapi jika anda akan bermain war
games yang akan anda tembaki adalah teman anda sendiri. Semakin tinggi fps
akan terasa semakin sakit. Kebanyakan komunitas/ area CQB hanya mengijinkan ASG
dengan rata-rata 350fps, untuk permainan jarak dekat. Jika diijinkan lebih pun
kemungkinan tipe sniper atau permainannya outdoor.
7. Ketersediaan
spare part, kelengkapan dan aksesoris.
Ini juga sangat penting jika
anda mau membeli ASG. Satu hal lain yang harus diperhatikan juga sebenarnya
bukan ketersediaan parts saja tapi budget yang harus anda keluarkan ketika
spare part yang anda butuhkan mahal sekali. Apabila spare part tersedia di pasaran
tapi harganya seharga 1 unit baru, akan terasa konyol juga. Jika diandaikan
mobil, pilihlah mobil rakyat seperti *v*nza, spare part bertebaran, yang ori
banyak yang KW juga banyak, seandainya tidak ada cari kanibalan.
Satu lagi yang tak kalah penting
adalah spare magazine, cukup penting
dalam war games. Konyol jika anda
hanya punya 1 mag, tapi anda bisa pinjam ke pemain lain jika banyak pemain lain
yang menggunakan model yang sama dengan anda. Misalnya anda memilih model M4,
banyak sekali airsofter yang memakai M4, bisa tukar-pinjam mag saat dalam
permainan jika mag kita habis. Selain itu, harga spare mag juga jadi
pertimbangan, jika anda memilih GBB/ GBBR harga spare mag-nya jauh lebih mahal
ketimbang spare mag AEG. Mag GBB/ GBBR kisaran 700 ribu s/d 1.5juta, sementara
mag AEG standar 100 s/d 500r ribu.
8. Pilih
Penjual yang terpercaya
Saat ini yang berjualan ersop cukup
banyak, beberapa menjual juga air gun. Mencari seller terpercaya
gampang-gampang susah, namun ada beberapa cara yang dapat anda tempuh. Cara
yang pertama masuk ke sebuah komunitas ersop biasanya ada seller di dalamnya kadang sekaligus tuner. Jika anda sudah berada di dalamnya, anda tidak perlu
khawatir akan ditipu. Cara lain, masuk ke media sosial komunitas ersop, bisa
langsung tanya disitu. Cara lain yang sedikit resikonya adalah langsung beli melalui
web marketplace yang menyediakan garansi uang kembali, jika tertipu anda bisa komplain
dan uang anda akan kembali.
Demikian 8 tips sebelum anda memutuskan akan membeli airsoft gun.
Semuanya dikembalikan kepada niat anda untuk membeli airsoft gun, jika akan
dijadikan untuk alat bela diri, sebaiknya jangan membeli airsoft. Jadikan
airsoft ini olahraga yang aman dan menyenangkan. Salam RSSF !! (SM)
Daftar Isfilah Airsoft Gun
Daftar Isfilah Airsoft Gun
Thanks for reading & sharing Barupedia
boros di nasi, hahhaaaha... :D
ReplyDeletekira kira kalo pen nembak jarak 1km, butuh berapa fps?
ReplyDeleteKira2 butuh +/- 10.000 Fps ++
Delete